JAKARTA – Sesungguhnya asmaul husna Allah SWT dan sifat-sifat-Nya memiliki pengaruh dalam peribadahan manusia. Tak hanya itu, Asmaul Husna juga berpengaruh dalam penciptaan alam semesta yang telah berlalu. Prof Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr dalam kitab Fikih Asmaul Husna menjelaskan, karena setiap nama Allah SWT dan setiap sifat memiliki peribadahan khusus yang merupakan konsekuensi dari nama dan sifat serta ilmu tentangnya. Hal ini terkandung dalam setiap bentuk ibadah, baik yang di dalam hati maupun dalam anggota badan. Maksudnya bahwa seorang hamba apabila mengetahui tentang keesaan Allah SWT dalam mendatangan manfaat dan mudharat, pemberian, pencegahan, penciptaan, rezeki, menghidupkan dan mematikan, maka hal tersebut akan membuahkan tawakal kepada Allah SWT lahir dan batin. Allah SWT berfirman dalam Surat Al Furqan ayat 58 sebagai berikut ini وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِ ۚ وَكَفَىٰ بِهِ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا Yang artinya, "Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup Kekal Yang Tidak Mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Mahamengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya." Dijelaskan bahwa apabila seorang hamba telah mengetahui bahwa Allah SWT adalah Mahamendengar, Mahamelihat, Mahamengetahui, tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu pun, meskipun sekecil biji atom di langit dan bumi. Bahwasannya Dia mengetahui yang rahasia maupun yang tersembunyi, mengetahui mata-mata yang khianat dan apa yang disembunyikan dalam dada. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu, Dia menghitung segala sesuatu dengan sebenarnya. Baca juga Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini Barang siapa yang mengetahui akan pengawasan Allah SWT terhadapnya, maka hal tersebut akan membuahkan dalam dirinya kehati-hatian dari berbicara, berbuat, dan membisikkan hati yang tidak diridhai Allah SWT dan akan menjadikan seluruh anggota badannya hanya untuk hal-hal yang dicintai dan diridhai-Nya. Sementara itu, asmaul husna atau nama-nama mulia Allah SWT memiliki banyak rahasia dan keutamaan bagi siapa saja yang mau melafazkannya, mengetahui maknanya, menghayati, dan mengamalkan dalam kehidupan. Berikut 7 keutamaan asmaul husna sebagaimana dilansir Pertama, penyebab masuk surga Bagi siapa saja hamba yang mengetahui asmaul husna, meyakininya dan mengamalkannya maka baginya surga. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits, dari Abu Hurairah RA Rasulullah bersabda عَنْ أبي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَال قَالَ رَسولُ الله صلى الله عليه وسلم لله تِسْعَةٌ وَتِسَعُونَ اسْمًا مَائةٌ إلَّا و وَاحِدَةً لا يَحْفَظُها أَحَدٌ إلا دَخَلَ الجَنَّةَ “Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Tidak ada orang yang menghafalnya kecuali dia masuk surga.” وفي روايةٍ "مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الَجنَّةَ Dalam riwayat lain haditsnya berbunyi, “Barang siapa yang menghitungnya maka masuk surga.” Baca juga Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan Kedua, kenalkan hamba pada Allah عَنْ أَبِي كَعْبٍ رضي الله عنه؛ أنَّ المشْرِكِينَ قَالُوا للنبيِّ صلى الله عليه وسلم يا مُحَمَّدُ، انْسِبْ لَنَا رَبَّكَ، فَأَنْزَلَ اللهُ تَعَالَى ﴿ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ * اللَّهُ الصَّمَدُ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ Dari Abi Kaab RA, bahwa orang-orang musrik berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “Ya Muhammad, beritahukanlah pada hamk tentang tuhanmu. Maka Allah menurunkan surat Al Ikhlas.” Ketiga, pangkal segala ibadah Abu Qasim At Taymi dalam kitab al-Hujjah fi al-Mahajjah menjelaskan tentang pentingnya mengetahui asmaul husna. Sebagian ulama mengatakan bahwa kewajiban pertama yang diwajibkan Allah pada makhluknya adalah mengenal-Nya, maka ketika manusia mengenal-Nya, manusia akan beribadah pada-Nya. فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ “Maka ketahuilah sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah.” QS Muhammad 19. Sudah seharusnya bagi Muslim mengetahui nama-nama Allah dan tafsirnya atau maknanya sehingga dapat mengagungkan Allah dengan sungguh-sungguh. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Kalanganpakar ilmu hikmah menerangkan bahwa amalan asmaul husna memiliki banyak sekali khasiat mujarab, salah satunya untuk pengasihan. Caranya, ia harus mengamalkan asmaul husna sebagai berikut: (Ya Allah, Ya Lathif) Asmaul husna ini dibaca sedikitnya 150 kali dalam satu hart satu malam.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Abstrak Artikel ini mendiskusikan tentang Asma'ul Husna yang merupakan nama atau sifat Allah yang kita kenal dengan jumlah 99 Sembilan puluh sembilan nama atau sifat-Nya. Namun dalam padanan bahasa dari Asma'ul Husna yang kita dapat hanyalah sebatas padanan kata yang merupakan pengertian dasar saja. Penulisan ini menjabarkan bentuk konsep literatur islam dari Asma'ul Husna dengan menggunakan metode kualitatif. Yaitu analisis data yang alat penentunya berasal dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri serta dengan mengutip ayat-ayat dalam al Quran yangmenegaskan akan nama atau sifat Allah dalam Asma'ul menggunakan beberapa sumber yang kompeten sebagai pembanding, maka akan menambah khasanah pengertian serta maksud dari Asma'ul article discusses Asma'ul Husna which is the name or attribute of Allah that we know by the number 99 Ninety-nine of His names or attributes. However, in the linguistic equivalent of Asma'ul Husna what we get is only the equivalent of the word which is a basic understanding. This writing describes the form of the concept of Islamic literature from Asma'ul Husna using qualitative methods. That is data analysis whose determining tool comes from the language in question itself as well as by quoting verses in the Koran that affirm the name or nature of Allah in Asma'ul Husna. By using several competent sources as a comparison, it will add to the repertoire of understanding and intent of Asma'ul Husna. Kata Kunci Asma'ul Husna, Literatur islam, A. Pendahuluan Al-Qur'an datang menunjukkan sifat-sifat Allah, sekali pun ia lebih dekat mensucikan sifat-sifat yang pernah dilekatkan oleh bangsa-bangsa yang terdahulu. Namun di antara sifat-sifat manusia, ada yang menyamai sifat-sifat Tuhan dalam nama, seperti kodrat, ikhtiar, mendengar dan melihat, dan beberapa hal lagi, terdapat persamaannya dengan manusia, seperti bersifat di atas 'arsy, mempunyai muka dan dua Allah berbeda dengan sifat-sifatnya, nama adalah ucapan yang dilakukan untuk menunjukan sesuatu yang dinamai, sedangkan sifat adalah predikat atau ciri-ciri dari yang diminati. Ada pun yang bertalian dengan sifat-sifat maka itu didasarkan pada otorisasi, dan apa pun yang bertalian dengan sifat-sifat maka itu tidak didasarkan pada otorisasi. Namun nama-nama Allah berhubungan dengan sifat-sifat-Nya, karena nama-nama dimaksudkan sebagai sifat-sifat Allah SWT, dan sifat-sifat-Nya tidak menjadi sifat-sifat siapa pun lagi. Dan Allah memiliki nama yang diturunkan dari sifat-sifat-Nya. yang tidak memasuki realitas esensi dan kuiditasnya. Dengan demikian, kiranya topik ini sangat menarik untuk diperbincangkan dan dianalisis, karena hal ini telah menjadi polemik di kalangan aliran-aliran kalam serta menjadi perdebatan panjang dalam setiap episode kehidupan umat Islam. B. Hakekat Konsep Asmaul Husna dalam Pandanan Al-Qur'an. Asmaul Husna menurut Agustian adalah nama-nama yang baik milik Allah yang merupakan dimensi pemaknaan akan kehadiran-Nya. Dalam hal ini Agustian merujuk kepada Al-Baghawi yang mengatakan bahwa al-Husna berarti al-Ahsan. Dengan demikian, Asmaul Husna inilah yang menjadi dasar motif tertinggi manusia, yang dalam ESQ Agustian menamakannya dengan motif spiritual Asmaul Husna yang ditunjukkan untuk mengungkapkan sebuah kebenaran dan keindahan melalui Partanto & Dahlan, konsep adalah ide umum, pengertian, dan rancangan teoritis terhadap sesuatu. Sedangkan Asmaul Husna menurut M. Quraish Shihab kata al-Asma' adalah bentuk jamak dari kata al-ism yang biasa diterjemahkan dengan nama. la berakar dari kata as-sumuww yang berarti ketinggian, atau as-simah yang berarti tanda. Memang nama merupakan tanda bagi sesuatu, sekaligus harus dijunjung tinggi. 1 2 3 4 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
ASMAULhusna atau nama-nama terbaik Allah menjadi wirid atau amalan rutin para ulama sejak zaman dulu karena keutamaan dan rahasia di dalamnya. Asmaul husna diyakini sebagai media (tawasul) paling manjur dalam membuka berbagai pintu kebahagiaan secara lahir maupun batin. Dikutip dari NU Online, Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki al-Hasani dalam kitab Abwabul Faraj (1971: 132) menyebut
.